Senin, 25 April 2011

sebuah janji, tidak cukup untuk membeli hati.

pernah ga ngerasa kalo sebuah janji itu buat 'membeli' sebuah hati? hehehe. mengerti maksudnya? saya juga tidak :p belajar untuk mengerti bareng aja deh.. :) Bismillah!

beberapa hari yang lalu, saya nge-tweet "jangan pernah membeli hati seseorang dengan janji yang tidak pernah dibayar" lalu, ada seorang teman SMA saya bilang "RT sampe orangnya sadar" nah! dari situlah, saya mendapat inspirasi selanjutnya. :)

ulangi, "jangan pernah membeli hati seseorang dengan janji yang tidak pernah dibayar"
 berjanji, bukan membuat seseorang menjadi bahagia, tetapi malah menunggu. membuktikan janji tersebut, itulah kebahagiaan untuk seseorang yang diberikan janji. tidak usah terlalu banyak menebar janji, bila buktinya tidak pernah dihantar. karena harus ingat dan sadar akan satu hal, dengan berjanji, telah membuat seseorang berharap. lalu, bila janji tersebut tidak dibuktikan bagaimana kabar orang yang berharap akan janji itu? sedih? lebih! setiap ada janji yang tidak ditepati, pasti ada hati yang terlukai. tidak perlu menjanjikan sesuatu yang lebih, bila pada kenyataannya hanya sesuatu yang pedih.
  sebaiknya, gunakan pikiran dan perasaan dengan baik - baik untuk membuat janji, setelah itu gunakan waktu dengan baik untuk membuktikan janji tersebut.
dan menurut saya..
janji manis itu bukan cuma jadi pemanis. tapi, jadikanlah bukti yang termanis.. :)

terucap lalu terukir. seperti itu sebuah janji..
terucap, sebuah janji keluar dari mulut berupa kata - kata yang manis, cara bicara yang meyakinkan dan memang cukup 'menjanjikan'
terukir, sebuah janji yang telah dibuktikan akan selalu melekat di perasaan maupun pikiran seseorang. begitu pula dengan sebuah janji yang tidak pernah dibuktikan. tinggal bagaimana usaha untuk membuktikan janji, apa akan terukir dengan indah, atau hanya sebagai sampah. karena keindahan dan kemanisan janji bukan sekedar dalam kata - kata saja, tapi pembuktiannya.

 sepercik sajak, tentang janji..

mungkin, kau mudah melepaskan janji. tapi, lihatlah! ada juga yang mudah memegang janjimu dan mengharapkan buktinya!

mungkin, kau mudah meyakinkan janjimu dengan ucapan manis. tapi, sadarlah! ada yang rela menunggu bukti janjimu juga dengan lebih manis!

mudah melepaskan janji bukan berarti mudah melepaskan orang yang kau beri janji kan?


terima kasih.
Filly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar