"brakkk!" ya aku mendengar suara pintu yang kau tendang di hadapanku saat aku melarangmu untuk tidak keluar malam - malam. aku hanya menghela nafas, mengelus dada dan mengucap istigfar..
Anakku kini sudah dewasa, sudah memasuki sekolah menengah atas. entahlah, apa mungkin perasaanku atau memang begitu adanya perubahan yang ada dalam diri anakku. setiap pagi, seperti biasa aku membuatkannya sarapan tetapi jarang ia hiraukan. kadang, jika ia mau berangkat ia lupa mencium tanganku. malah, dengan nada yang tidak mengenakan hatiku ia membentakku karena uang saku yang kuberi tidak cukup untuknya. melihat itu semua, aku hanya menghela nafas nak.. merasakah?
sekarang kau lebih sering mengeluh, tidak mau mendengarkan apa yang aku katakan. sungguh, kau berubah. bahkan sampai tiap hujan dimatamu, selalu dilengkapi dengan petir di mulutmu yang kau tujukan kepadaku.. ya Tuhan, apa kau merasa aku kadang kecewa dengan sikapmu? iya, aku memang kecewa. tapi rasa itu kalah dengan rasa sayangku kepadamu nak..
tapi, aku selalu menyebut namamu di dalam doa - doa ku. selalu berharap agar perubahan kau ini hanya cobaan untukku. perlu kau ingat nak, aku tidak pernah menyimpan dendam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar