"dasar pelit!" itu kata - kata yang keluar dari mulutmu saat aku melarangmu untuk tidak pulang terlalu senja.. ya anakku sudah mulai memasuki masa remajanya, ia mulai mempunyai banyak teman di lingkungan sekolah menengah pertamanya. awal - awal masuk sekolah menenga pertamanya, aku selalu mengantarnya. sampai bahan - bahan yang di perlukan untuk masa orientasinya aku yang persiapkan. setiap ia melangkahkan kakinya dan mencium tanganku, selalu ada doa saat bibirnya menyentuh tanganku. doa ku sederhana, doa ku tidak terlalu berlebihan. aku hanya ingin anakku ini selalu bersikap seperti ini kepadaku..
pagi - pagi sekali aku membangunkannya untuk solat subuh, menyiapkan sarapan untuknya. itu semua rutin aku lakukan tanpa beban di hatiku ini.. walaupun kadang, ia suka mengeluh karena uang saku yang aku beri tidak cukup. walaupun kadang, ia suka mengeluh karena aku telat membangunkannya yang menyebabkan ia harus di hukum di sekolahnya. pertama aku antar, sampai beberapa hari ia mulai memintaku untuk tidak mengantar, menunggu dan menjemputnya. ia sudah besar, malu bila dilihat teman - temannya jika aku menunggunya disekolahnya. apa aku marah nak? aku hanya tersenyum kecil, dan menuruti semua maumu. karena aku fikir, anakku sudah mulai berfikiran dewasa dan memang untuk anak seusianya ia harus mandiri.
setiap pulang sekolah, dengan wajahmu yang lelah dan seragammu yang mulai lusuh dalam keadaan lapar, kamu sempat berteriak meminta makan kepadaku.. aku menurutinya.
melihatmu bermain dengan teman - temanmu, aku senang nak. hanya masa - masa inilah yang selalu aku takuti, aku takut kedewasaanmu berubah. tapi, dengan sepenuh hatiku, aku mempercayaimu nak.. dengan harapan, kau tidak menyalahgunakan kepercayaanku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar